Selasa, 05 April 2011

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)



Istilah penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Namun menurut pengertian pengajaran, kelas bukan wujud ruangan, tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar.
Dengan demikian penelitian tindakan kelas dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tetapi dimana saja tempatnya, yang penting ada sekelompok siswa yang sedang belajar. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) Penelitian, (2) Tindakan, dan (3) Kelas. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.[1]
Ciri-ciri penelitian tindakan kelas (PTK) adalah adanya tindakan yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami (bukan dalam laboratorium), ditujukan untuk memecahkan permasalahan praktis. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan dilaksanakan dalam rangkaian siklus kegiatan.[2]
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.
Menurut Taggart dalam Wiriaatmadja, prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mencakup:
1.    Penetapan fokus masalah (identifikasi masalah), terdiri dari:
a)      Merasakan adanya masalah
b)      Analisis masalah
c)      Perumusan masalah
2.    Perencanaan (plan), terdiri dari:
a)      Membuat rencana pembelajaran
b)      Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas. Jika digunakan instrumen pengamatan tetentu, perlu dikemukakan bagaimana pembuatannya, siapa yang akan menggunakan dan kapan akan digunakan.
c)      Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan.
d)     Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.
3.    Pelaksanaan Tindakan (act)
Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang melakukan, kapan, di mana dan bagaimana melakukannya. Rencana pembelajaran yang telah dibuat, dilaksanakan dalam situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan refleksi.

4.    Pengamatan (observe)
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan djadikan landasan dalam melakukan refleksi.
5.    Refleksi (reflect)
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan.[3]


[1] Arikunto, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara,2008) Hal.2


[2] Arikunto, Suhardjono, Supardi. Penelitian Tindakan Kelas. (Jakarta: Bumi Aksara,2008) Hal.62

[3] Wiriaatmadja, Rochiati.  Metode Penelitan Tindakan Kelas.( Bandung: Remaja Rosda Karya.2008) Hal. 66


Tidak ada komentar:

Posting Komentar